Monday 1 June 2009

Melihat Tempat Pembuangan Sampah Lokasi Deklarasi Mega-Prabowo


Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto memilih TPA (tempat pembuangan akhir) sampah Bantar Gebang, Bekasi, sebagai lokasi deklarasi pencapresannya. Capres-cawapres PDIP dan Partai Gerindra itu berharap agar langkah itu dapat mencitrakan sebagai calon pemimpin yang pro-wong cilik. Berikut persiapan di lokasi deklarasi.

---
Lahan 1,5 hektare yang selama ini digunakan untuk membuang sampah itu akan dijadikan lokasi pertemuan para tokoh politik. Apa pun alasan pemilihan TPA Bantar Gebang sebagai tempat deklarasi, yang pasti peristiwa itu menjadi momen bersejarah bagi TPA dan warga di sekitarnya.

Lahan yang dipakai berada di zona III TPA Bantar Gebang sekitar 500 meter dari Jalan Raya Narogong. Ketika Indopos (Jawa Pos Group) melongok ke lokasi persiapan, sejumlah pekerja sedang mengukur-ukur lahan. Mereka memaksimalkan pekerjaan setiap hari karena diberi waktu enam hari. Pekerjaan yang tak mudah untuk mengubah lahan sampah yang becek dan bau menjadi tempat resmi dan bersih. Petugas juga harus sibuk menyemproti setiap inci jalan yang menuju ke TPA untuk membersihkan kotoran-kotoran dan sisa sampah.

Pada hari kedua pengerjaan Selasa lalu (19/5), besi bangunan tenda sudah siap dipasang di lokasi acara. Demikian juga 10 unit backhoe (alat berat) dan 20 pekerja sudah mulai sibuk. Mereka memadatkan sampah, lalu menimbun dengan tanah merah. Setelah itu, lahan yang dikuasai PT Godang Tua Jaya itu dibersihkan lagi.

Menurut Direktur PT Godang Tua Jaya, Rekson Sitorus, selaku pengelola TPA, pihaknya sudah memberikan izin kepada panitia. ''Mereka meminta lahan di zona III untuk digunakan tempat deklarasi Mega-Prabowo Minggu nanti (24/05), ya kami berikan izin,'' jelasnya.

Menurut Rekson, keuntungan memberikan izin kepada calon pemimpin bangsa melaksanakan deklarasi di TPA Bantar Gebang setidaknya dapat mengubah image bahwa lahan TPA berubah menjadi lahan yang tidak bau. ''Selama ini orang kenal TPA Bantar Gebang selalu bau. Kami ingin membuktikan bahwa lahan ini sudah tidak bau lagi dan sudah berubah menjadi lahan industri,'' jelasnya.

Bahkan, zona III, kata dia, juga pernah digunakan untuk lokasi pencanangan TPA menjadi TPST Bantar Gebang berbasis industri oleh Gubernur DK Jakarta Fauzi Bowo beberapa waktu lalu.

Kabarnya, kerusakan Jalan Narogong yang menjadi akses ke TPA Bantar Gebang segera diperbaiki. Bahkan, Kamis malam besok (21/5) seluruh akses mulai dari gerbang tol Bekasi Barat hingga TPST Bantar Gebang selesai diperbaiki.

Kemarin (20/5) panitia deklarasi terus mempercepat persiapan acara tersebut. Selain ''menyembunyikan'' tumpukan sampah, panitia melibatkan ribuan pemulung setempat. Panitia juga menyiapkan 5.000-an sepatu bot dan sarung tangan untuk mereka. ''Ini simbol bahwa setiap pemulung juga bisa perduli dengan kesehatan diri dan lingkungan tempat mereka bekerja,'' kata seorang panitia.

Berdasar pantauan Indopos pada hari ketiga, sejumlah persiapan mulai dilaksanakan panitia. Mereka setiap jam berkoordinasi guna kepentingan evaluasi pelaksanaan acara ke depan nanti. Tidak heran kalau di tempat yang dulu kumuh itu terlihat pria berjas hilir mudik keluar masuk tempat penampungan sampah.

Menurut Direktur Pro Mega Center, Mochtar Mohamad, persiapan hari ketiga kemarin hampir 60 persen. Paling tidak, kata dia, panitia sudah melakukan tugas masing-masing, baik yang di lapangan maupun di bagian persiapan jadwal acara. ''Kami harapkan, semuanya siap dengan waktu yang sudah ditetapkan. Apalagi, deklarasi ini akan menjadi sejarah bagi warga TPA Bantar Gebang yang selama ini terpinggirkan oleh orang-orang,'''tutur pria yang juga wali kota Bekasi itu.

Mochtar menambahkan, memang sudah saatnya kaum menengah ke bawah, seperti pemulung, diperhitungkan dalam deklarasi dan acara lainnya. ''Suara mereka juga menentukan terpilihnya seorang pemimpin bangsa ke depan,'' imbuhnya.

Sumber: Jawa Pos, Kamis, 21 Mei 2009

Labels: , , ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home